Rabu, 30 November 2011

Model Pembelajaran Advancer Organizer (AO)


Model Advanced Organizer dirancang untuk memperkuat struktur kognitif siswa. Yang dimaksud struktur kognitif adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat siswa, dengan kata lain struktur kognitif merupakan jenis pengetahuan tertentu yang ada dipikiran. Dalam tingkat implementasi, model advanced organizer menyuguhkan rekomendasi terhadap guru sebagai fasilitator untuk menyeleksi, mengatur, dan menyajikan informasi baru. Menurut Ausebel (dalam Bell Gredler, 1991:269) paling seidikit ada tiga maksud yang digunakan oleh advanced organizer yaitu (1) memberikan kerangka konseptual untuk belajar yang bakat terjadi berikutnya (2) dipilih secara seksama sehingga bias menjadi penghubung antara simpanan informasi siswa sewaktu sekarang dan belajar yang baru (3) berlaku sebagai jembatan antara struktur kognitif yang masih akan diperoleh.

Sintaks Advanced organizer terbagi atas tiga fase yakni fase kegiatan pertama yakni fase presentasi pengorganisasian awal , fase presentasi tugas/materi pelajaran, dan fase ketiga penguatan organisasi kognitif dan menelaah hubungan antara materi pembelajaran dan pengetahuan. Secara singkat fase tersebut dapat dilihat pada table berikut

Contoh:

Laju Reaksi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Fase 1

1. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

    - Siswa dapat mengetahui pengertian laju reaksi
    - Siswa dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 

2. Presentasi PA (Pengorganisasian Awal)

    a. Mengidentifikasi cirri-ciri khusus, memberikan contoh dan menghubungkan dengan materi.

    Contoh:

    - Pernahkah kalian nonton balapan motor?
    - Bagaimana rasanya jika menjadi yang tercepat?
    - Apa yang menyebabkan sampai hal tersebut bisa terjadi?

    b. Mengingatkan kembali pengetahuan yang telah ada

    - Kita telah mengetahui bahwa proses perubahan kimia selalu digambarkan dalam wujud persamaan reaksi. Apakah yang dimaksud dengan reaksi?
    - Apa yang dimaksud dengan laju reaksi?
    - Mengapa laju reaksi dapat terjadi?

Fase II

1. Presentasi Materi

Menghitung Konsentrasi 

M=mol/V

Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan

Laju reaksi

Laju = (Perubahan konsentrasi)/(Periode waktu reaksi) 

Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk tiap satuan waktu

Persamaan laju reaksi

mA + nB -----> pC + qD

Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi bukan konsentrasi hasil reaksi.

V = k [A]m [B]n

2. Pengorganisasian yang sistematik.

    - Guru membagi siswa dalam kelompok.

3. Urutan pembelajaran yang sistematik

    - Guru memberikan arahan kepada siswa bagaimana bekerja kelompok yang baik.
    - Guru membagikan LKS kepada siswa.

Contoh soalnya:

1. Sebanyak 34 gram besi direaksikan dengan larutan H2SO4 sebanyak 0.5 L. Jika dalam waktu 7 menit  besi yang bereaksi tinggal 6 gram, tentukan laju berkurangnya besi?
2. Berdasarkan soal diatas,kerjakanlah

Pada reaksi X 2Y terdapat [X] = 1M
Setelah 1 menit [X] menjadi 0.1 M. tentukan :
- Laju reaksi pada saat tersebut
- Laju pembentukan Y
- Laju reaksi dalam M/detik

Fase III
Menggunakan prinsip rekonsisasi intergratif, menggerakkan “reception learning” aktif, memberikan kesempatan pendekatan materi, dan penjelasan.

Contoh:

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, memberikan kesempatan untuk bertanya, memberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan.

0 komentar:

Posting Komentar