Minggu, 19 September 2010

DESTILASI



RADEN ALIP RAHARJO

A1C408027

PENDIDIKAN KIMIA



UNIVERSITA HALUOLEO

DESTILASI

I. Tujuan dan Prinsip Percobaan

A. Tujuan Praktikum

a. Dapat merangkai alat destilasi sederhana dan memahami prinsip kerja dari destilasi sederhana

b. Dapat menggunakan alat untuk pemisahan atau pemurnian suatu zat dengan cara destilasi sederhana

B. Prinsip Percobaan

Prinsip dari praktikum ini yaitu melakukan pemisahan dua senyawa polar (alkohol dengan aquades, dan air laut dan aquades) berdasarkan titik didihnya sesuai dengan hukum Roult.

II. Teori

Cara yang umum dipakai dalam melukiskan hasil destilat adalah dengan menggambarkjan kurva distilasi, dimana komposisi titik didih atau sifat-sifat fisika dari destilat digambarkan terhadap persen atau jumlah destilat. Pemisahan yang sempurna akan diperoleh dengan kurva yang mempunyai sudut pembelokan tajam. Distilasi dimungkinkan untuk campuran yang mudah untuk dipisahkan (Anwar, 1994)

Pemisahan campuran dengan destilasi didasarkan pada perbedaan titik didih. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih berbeda. Campuran antara air dan bensin dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Semakin jauh perbedaan titik didih, semakin mudah campuran tersebut dipisahkan. Pemisahan dengan cara destilasi juga dapat digunakan untuk memperoleh air murni dari air yang sudah terkotori zat padat yang larut didalamnya. Campuran antara air dan garam dapur dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Garam akan tertinggal dalam labu dan air akan keluar melalui pendingin (Sukarmin, 2004)

Destilasi sederhana adalah efektif hanya ketika memisahkan suatu cairan mudah menguap dari suatu nonvolatile unsur atau ketika pemisahan dua cairan yang berbeda di dalam mendidih titik 508 OC atau lebih . Jika cairan berisikan campuran yang sedang disaring mempunyai mendidih poin-poin yang semakin dekat dibanding 508 untuk satu sama lain, hasil penyulingan yang yang dikumpulkan akan [jadi] lebih kaya di (dalam) campuran [yang] semakin mudah menguap, tetapi tidak untuk derajat tingkat (yang) penting bagi separasi [yang] lengkap [menyangkut] campuran individu. Begitu, di (dalam) campuran, komponen menguapkan dan uap air mempunyai suatu komposisi yang ditentukan oleh sifat kimia [menyangkut] campuran . Penyulingan [dari;ttg] komponen ditentukan mungkin, jika uap air mempunyai suatu yang lebih tinggi proporsi [menyangkut] komponen yang diberi dibanding campuran [itu]. Ini adalah disebabkan oleh komponen yang yang diberi [yang] mempunyai;nikmati suatu yang lebih tinggi uap air memaksa dan suatu titik mendidih yang lebih rendah dibanding lainnya (speight, 2006)

Ada berbagai cara yang sering dilakukan untuk mendapatkan air bersih yaitu : perebusan, penyaringan, destilasi dan lain – lainnya. Cara perebusan dilakukan hanya untuk mematikan kuman dan bakteri – bakteri yang merugikan, namun kotoran yang berupa padatan – padatan kecil tidak bisa terpisah dengan air. Penyaringan digunakan hanya untuk menyaring kotoran – kotoran yang berupa pedatan kecil, namun kuman dan bakteri yang merugikan tidak bisa terpisah dari air. Cara destilasi merupakan cara yang efektif digunakan untuk menghasilkan air bersih yang bebas dari kuman, bakteri, dan kotoran yang berupa padatan kecil. Pada proses destilasi, yang diambil hanya air kondensatnya, kuman dan bakteri akan mati oleh proses pemanasan, dan kotoran akan mengendap didasar basin ( Catrawedarma, 2008)

Distilasi merupakan metode pemisahan suatu komponen dari suatu campuran, yang bergantung kepada distribusi komponen tersebut pada fasa gas dan fasa cair, dimana semua komponen berada di kedua fasa. Pada awalnya, distilasi digunakan sebagai sebuah metode dalam pembuatan minuman beralkohol. Pada akhir abad XX studi mengenai distilasi berkembang seiring dengan perkembangan komputer dalam melakukan perhitungan-perhitungan eksak yang memberikan hasil jauh lebih akurat dalam mendesain system distilasi (Santoso, 2004)

Destilasi merupakan salah satu jenis pemurnian atau pemisahan suatu campuran yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan komponen yang akan dipisahkan atau dimurnikan. Destilasi ada dua jenis yaitu destilasi sederhana dan destilasi bertingkat. Destilasi sederhana digunakan untuk pemisahan campuran yang mempunyai perbedaan titik didih yang agak besar, jika titik didih antar komponen berdekatan, maka digunakan destilasi terfraksi (Rudi, 2010)

III. Metode Praktikum

A. Alat dan bahan yang digunakan

Alat alat yang digunakan pada praktikum ini adalah

a) Satu set alat destilasi (labu destilasi, Kondensor, Erlenmeyer, Thermometer bersumbat gabus, adaptor, statif dan klem, selang karet.

b) Elektromantel

c) Gelas ukur 100 ml

d) Gelas kimia

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah

a) Air laut

b) Alkohol

c) aquades

B. Prosedur kerja






- dirangkai

- diatur aliran air pendingin pada kondensor

- dimasukkan sampel larutan alkohol 100 mL kedalam labu alas bulat



- dipanaskan dengan elektromantel

- diamati dan dikontrol perubahan suhunya

- dibaca titik didih destilat

- ditampung destilat pada suhu konstan



- diukur voleme destilat yang keluar

- dihitung nilai rendemennya



Keterangan: Dilakukan destilasi yang sama seperti diatas untuk larutan garam










IV. Hasil Pengamatan

A. Reaksi Lengkap





NaCl(s) + H2O(l) NaOH(l) + HCl (l)
















B. Perhitungan

a. Penghitungan rendemen air (massa jenis air = 1 /mL)





Rendemen






b. Penghitungan rendemen alcohol (massa jenis air = 1 /mL)





Rendemen






C. Pembahasan

Destilasi merupakan salah satu dari beberapa tehnik pemisahan dalam kimia analitik dimana dasar pemisahannya disarkan pada perbedaan cairan komponen yang dipisahkan atau dimurnikan. Dalam hal ini perbedaan titik didih yang dimiliki identik pada komponen cair dengan titik didih yang jauh berbeda (perbedaan titik didih yang besar) dari destilatnya Dalam prakteknya, destilasi dilaksanakan menurut salah satu dari dua metode utama. Metode pertama didasarkan atas pembuatan uap dengan mendidihkan campuran zat yang akan dipisahkan lalu kemudian mengembunkan (kondensasi) uap tanpa ada zat cair yang kembali ke dalam bejana didih (labu alas bulat). Metode kedua didasarkan atas pengembalian sebagian dari kondensat dari bejana didih dalam suatu kondisi tertentu, sehingga zat cair yang akan dikembalikan ini mengalami kontak akrab dengan uap yang akan mengalir keatas menuju kondensor. Dalam rangkaian serta proses penerapannya destilasi, destilasi memiliki bagian – bagian dari rangkaiannya yang memiliki fungsi masing – masing dalam proses memurnikan atau memisahkan zat dari komponen zat cair lainnya. Bagian – bagian destilat secara umum meliputi labu alas bulat, berfungsi sebagai tempat larutan uang akan didestilasi, kondensor digunakan sebagai pendingin uap yang dihasilkan dari hasil pemanasan sehingga menjadi cair kembali, selang keluar berfungsi sebagai tempat aliran air yang keluar, selang masuk sebagai tempat aliran air yang akan masuk pada permukaan luar kondensor, pipa konektor berfungsi sebagai penghubung antara kondensor dengan wadah penampung (Erlenmeyer), sementara Erlenmeyer berfungsi sebagai wadah penampung hasil destilasi (destilat), serta termometer untuk mengukur suhu penguapan.

Air dan etanol memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar sehingga komponennya dapat dipisahkan dengan destilasi. Air mendidih pada suhu 100oC sedangkan etanol pada suhu 78,1oC. Untuk itu, pemanasan harus dilakukan hingga termometer menunjukkan 78oC. Jika didihkan di atas suhu ini, dikhawatirkan etanol yang diperoleh sudah bercampur dengan molekul-molekul air. Mula-mula campuran kedua larutan ini dimasukkan ke dalam labu alas bulat kemudian suhu pemanasan diatur pada elektromantel. Pada saat pemanasan berlangsung, terlihat bahwa uap didih mengalir di sepanjang sistem. Proses pemanasan ini akan menyebabkan molekul - molekul di seluruh bagian cairan mulai menguap. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan suhu cairan atau penurunan tekanan uapnya dan keadaan ini berlangsung tidak pada permukaan cairan saja melainkan pada seluruh bagian cairan. Di bagian dalam cairan kemudian muncul gelembung-gelembung uap, cairan bergolak dan terjadilah penguapan dalam kuantitas persatuan waktu yang jauh lebih besar dari pada penguapan sebelumnya. Pada saat itulah cairan etanol dalam labu mendidih. Setelah pemanasan secara terus menerus maka panas yang diberikan itu digunakan untuk menguapkan alkohol yang bercampur dalam air.

Uap larutan ini terus berputar pada steel head sehingga terjadi reaksi bolak-balik. Melalui konektor, uap etanol akan melewati kondensor. Dalam keadaan ini terjadi kondensasi sehingga uap alkohol dapat ditampung pada erlenmeyer. Kondensasi dimungkinkan terjadi karena suhu pada kondensor yang dijaga stabil pada temperatur yang tetap oleh adanya aliran air masuk dan air keluar. Proses pemanasan yang berlangsung harus dikontrol sebaik mungkin agar tidak melampaui batas titik didih etanol. Untuk itu, saat termometer telah menunjukkan suhu 78oC, maka pemanasan haruslah dihentikan agar yang diperoleh adalah etanol yang dimurnikan. Dari hasil pengamatan diperoleh etanol sebanyak 23 ml atau sebesar 23%. Hal ini berarti bahwa dalam 100 ml larutan etanol terdapat 23 % etanol murni.

Pemisahan secara destilasi juga dapat dilakukan dalam campuran air dan garam dari air laut. Larutan garam akan mendidih pada suhu 105OC. Tentunya nilai ini lebih besar dari titik didih air sehingga dapat dengan mudah dilakukan pemisahan berdasarkan detilasi. Namun, perlakuan yang diberikan berbeda dengan pemisahan etanol dan air. Yang akan ditampung pada erlenmeyer adalah air karena air memiliki titik didih yang lebih rendah. Untuk itu pemanasan dilakukan pada suhu standar 100oC. Dari hasil pengamatan, diperoleh volume destilat sebesar 60 ml atau 60%. Nilai ini menunjukkan bahwa dalam larutan NaCl yang dibuat hanya terdapat 60 ml air sebagai zat pelarutnya.







V. Simpulan


Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa teknik destilasi merupakan salah satu teknik pemurnian larutan (zat cair) yang didasarkan pada perbedaan titik didih cair komponennya. Alat destilasi terdiri atas labu destilasi bertangkai, kondensor, termometer, pipa konektor, Erlenmeyer, serta selang keluar dan selang masuk serta erlenmeyer. Setiap alat ini memiliki fungsi masing-masing. Rendemen dari destilasi etanol adalah sebesar 23% sedangkan larutan garam sebesar 40%.





























Daftar Pustaka


Anwar, Khairiln et all. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Dekdikbud. Yogyakarta.

Catrawedarma . 2008. Pengaruh massa air baku terhadap performansi sistem destilasi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hindu Indonesia, Denpasar


Rudi,L. 2010. Penuntun Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Universitas Haluoleo. Kendari


Santoso,H., Malik, S., Mayasari, G., Kusniawan, H. 2004. Simulasi Kolom Distilasi Jenis Sieve Tray Untuk Sistem Ternary Metanol-Etanol-Air.Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan. Bandung


Speight J.G. 2006.The Chemistry and Technology of Petroleum Fourth Edition. Taylor & Francis Group, LLC


Sukarmin. 2004. Materi dan Perubahannya.Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Deartemen Pendidikan Nasional. Jakarta

1 komentar: